skip to Main Content

MENJEBAK LELAKI ISENG DI FACEBOOK

Creatoku melakukan social experiment yang bertujuan menyelamatkan seseorang dari manusia iseng di Facebook. Social Experiment ini juga dalam rangka mengedukasi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam bermedia sosial. Tulisan ini mendeskripsikan apa yang kami lakukan dan akan disajikan dalam beberapa bagian. Kami juga akan menyajikan dalam bentuk visual yaitu berupa video yang akan kami upload di YouTube.

Menarik, fenomena sosial di era masifnya media sosial sekarang ini. Media sosial awalnya diciptakan untuk membangun relasi sosial pada sebuah keadaan yang cenderung anti sosial. Diadopsilah semua elemen sosial dan terciptalah mega komunitas seperti Facebook (FB).

Akun FB setiap orang berbeda isi bergantung dari ketertarikan pemakainya. Manusia lebih cenderung nyaman jika berkumpul dengan yang sepaham dan sejalan dengan pemikiran. Tidak heran jika melihat timeline orang yang berbeda minat kita bisa merasa masuk dalam dunia yang berbeda yang biasa ditemukan di timeline sendiri. Berbeda timeline dan juga jenis iklan yang muncul. Inilah keunggulan FB bisa menyajikan iklan sesuai minat dan ketertarikan penggunanya. Hal ini akibat FB dapat mencatat dengan baik detail kebiasaannya penggunanya dan menjadikan target iklan yang sangat potensial.

Media sosial besar berkat keberadaan dan kemudahan mendapatkan akses internet. Internet suatu dunia yang tidak mengenal batas wilayah geografis dan menafikan waktu. Artinya dimanapun dan kapanpun selama terhubung ke internet semua bisa dilakukan. Internet dunia anonim, dunia tanpa nama. Semua orang bisa menjadi siapapun dan tidak perlu menjadi diri sendiri seperti di dunia nyata. Misal kita cowok bisa menjadi cewek atau sebaliknya.

Ini sebuah proyek yang dikerjakan tim Creatoku. Sebuah tujuan ‘mulia’ yang mendasari kami membuat sosial experience itu yaitu, ‘menyelamatkan’ seseorang dari jeratan predator media sosial, khususnya di FB. Tujuan mulia lainnya adalah mengedukasikan masyarakat agar lebih hati-hati dalam ber-media sosial.

Tim mempersiapkan dan menyusun rencana detail. Karena targetnya adalah laki-laki maka umpannya adalah perempuan. Mulailah menciptakan profil perempuan yang akan menjadi umpan mulai dari nama, kepribadian, asal muasal, pekerjaan dan foto-foto yang mendukung. Ingat yang kita ciptakan adalah tokoh fiktif yang seolah-olah nyata di dunia maya. Akhirnya mengkerucut kalau umpan ini perempuan usia antara 24 – 26, mandiri, berhijab, cantik, fotogenik, suku tertentu, berprinsip dan berpikiran terbuka. Faktor berpikiran terbuka itu penting agar dapat menyikapi kejamnya dunia media sosial.

Mulailah membuat email baru, dan membuat akun FB lengkap dengan profil yang sudah disiapkan. Sebagai awal, kami mengajukan pertemanan secara random dari saran yang disodorkan FB, cukup 50 teman. Tak kurang dari 60 menit, permintaan 3 -4 teman baru masuk per menit. Mulailah mereka mengirimkan pesan melalui messenger yang hanya sekedar ‘say hello’. Tim kami bagi 2, ada yang membalas pesan dan melakukan approval pertemanan serta memposting foto serta status baru. Ini penting agar akun FB ini aktif dan yang terpenting konsisten sesuai tujuan awal.

Hanya dalam waktu 4 jam permintaan teman baru mencapai 1000. Posting foto profil di-like ratusan serta dikomentari. Kenapa bisa begitu pesat perkembangan akun ini, karena kami menyiapkan profil dengan detail dengan foto yang sangat menarik minat laki-laki.

Kami mulai kewalahan melayani chat karena hampir tiap menit bertambah, bahkan ada yang minta no Whatapp bahkan mencoba video call. Kami tertawa geli, karena kami layani chat setiap interaksi yang ada, baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Teman yang terjaring berasal dari luar negeri (Afrika, India, Iraq, Thailand, Vietnam, dll) dan tentunya terbanyak dari dalam negeri.

Tim kami terdiri cowok dan cewek, dan kami harus menyamakan pola komunikasi yang seragam agar setiap interaksi tidak ada perbedaan yang mencolok. Kami sudah mendapatkan pola-pola jenis teman FB. Akan kami tulis dalam bagian kedua tulisan ini.

Yang membuat kami ngakak, adalah banyak yang mengirimkan foto-foto penis dalam berbagai bentuk dan variasinya via messenger. Untung kami sudah kuat iman melihat model foto-foto seperti itu.

Sampai tulisan bagian pertama ini kami tulis, sudah ada 2000 pertemanan yang kami approved dan masih ada 1000 lebih yang menunggu dan ini terus bertambah setiap menitnya. Plus pesan yang masuk pun sudah mencapai puluhan. Prediksi kami dalam waktu 5 hari pertemanan sudah penuh maksimal (5000).

Dan yang terpenting….. target kami sudah mulai kejaring dalam jebakan. Kami pun sudah memulai melaksanakan rencana yang sudah disusun. Bahkan sang target tengah malam sudah melakukan video call, tapi kami tolak.

Keseruan dan hasil Social Experiment ini akan kami sajikan lengkap di bagian kedua dari tulisan ini. Plus screeshoot-nya.

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top