Goblok itu Nular

Pernah gak nemuin orang yang lu anggap goblok atau bego. Goblok atau bego bisa menurut standar pemikiraan lu atau mungkin standar umum. Yang lebih ngeselinnya udah diikasih tahu plus didukung fakta tapi tetap aja, ngeyel dan seolah-olah gak mau buka pikirannya atau berusaha belajar. Jadi polanya dia suka hal-hal itu, ngefans banget sama si itu, terus benci banget sama si itu dan terus memuja-muja pemimpin orang dibanding sendiri. Karena bagi dia ini pasti benar karena sudah dilengkapi ‘dalil-dalil’ dan kalau gak mengakui maka masuk kategori munafik bahkan kafir.

Di lain waktu ketemu orang lain dan punya kecenderungan seperti diatas, dan seterusnya. Berpola dan bersetting sama. Jadi kek serupa dan sebangun. Bagi gue, ini bukan hal aneh, mereka ini hanya gak mau berpikiran terbuka. Kek gini ini makin diperparah dengan selalu mendapatkan ‘propaganda-propaganda’ dari media sosial langganannya plus sebaran informasi dari grup-grup WA yang diikuti.

Jadi seperti orang kagetan, shock, tanpa berpikir panjang, dipercayai buta tanpa ada celah untuk menkonfirmasi diri.

Insan-insan seperti ini sangat banyak dan dalam kehidupan nyata mereka biasa saja bahkan layaknya tidak ada gejolak atau unsur emosional. Tapi di media sosial mereka sangat galak dan laksana pegang kunci surga.

Mereka sangat getol meng-share informasi-informasi yang bombastis yang terkadang banyak mengandung click-bait tapi informasi ini sangat cocok dengan pemikiran dan hatinya. Yang penting mewakili, bodo amat informasi itu HOAX atau tidak.

Memang segala sesuatu itu akan berasa beda maknanya jika melihat dengan cara berbeda. Tapi sebagian besar mereka malas melihat dengan cara lain, karena hal itu membuat tidak nyaman diri.

Gue lebih sering menghindari hal kek gini, karena malas bahkan sangat malas meladeni apalagi ngedebat, karena gue takut ketularan goblok. Gue gak bilang kalau gue pinter, tapi gue lebih suka belajar, banyakin piknik ilmu, biar otak gak sempit, gak emosian, gak goblok.

Ingat goblok itu nular loh.