Hidup bagi saya tak pernah mudah, pun begitu sudah sejak lama sekali saya berhenti bertanya KENAPA pada Tuhan, sebab Tuhan gak butuh alasan untuk memberi kita rasa sedih juga sakit, seperti halnya kita pun gak pernah mempertanyakan KENAPA pada Tuhan…
Aku Seorang Cat Lovers
Sigmund Freud, psikolog berkebangsaan Austria pernah mengatakan “Time spent with cats is never wasted”. Menghabis waktu dengan kucing tidak sia-sia. Mungkin aneh pernyataan tadi atau mungkin tidak. Hewan peliharaan apapun jenisnya mempunyai tempat tersendiri bagi pemiliknya. Terkadang aneh jika dilihat secara akal sehat. Tapi berbagi kehidupan dengan makhluk Tuhan lainnya seperti binatang tidak ada salahnya.
Saya sebenarnya termasuk orang yang tidak begitu peduli dengan hewan apalagi memelihara hewan peliharaan. Tapi sekali jatuh cinta pada hewan peliharaan kadang menghilangkan akal sehat dalam hal pemenuhan kebutuhannya. Entah kenapa tapi ada sesuatu yang terisi dengan melihat lucunya hewan peliharaan. Ikan dan kucing sekarang menjadi hewan peliharaan saya. Memelihara ikan sebenarnya sudah pernah saya lakoni cukup lama, walau kadang tersibukkan dengan aktifitas tapi beberapa bulan lalu saya kembali mulai memelihara ikan lagi terutama ikan Discus. Walau dari beberapa ikan yang saya pelihara sekarang tinggal 2 ekor karena lainnya mati tapi melihat gemulai ikan ruang tamu saya lebih berwarna. Apalagi aktifitas kucing saya mondar-mandir diruang tamu kadang bikin gemas. Ikan dan Kucing itu peliharaan saya dirumah sekarang.
Memelihara kucing sebenarnya tidak begitu merepotkan karena kucing lebih cenderung mandiri dalam makan atau yang lainnya. Tapi memelihara kucing di rumah ternyata harus menyediakan ubo rampe yang lumayan menyedot perhatiannya dan juga anggaran. Jika suka dua hal tersebut sering tidak menjadi soal. Hubungan emosional dengan hewan peliharaan terkadang menyamai hubungan emosional dengan sesama manusia. Perasaan senang atau sedih selalu dirasa jika hewan peliharaannya terjadi sesuatu.
Seperti yang terjadi waktu itu, kucing kesayangan saya Chicko (anggora) berwarna broken-white tiba-tiba mati mendadak tanpa sebab. Pagi itu saya sekeluarga kaget, karena tidak menunjukkan gejala sakit bahkan baru lari-larian dengan kucing yang lain tiba-tiba mati. Rasa kehilangan cukup mendalam, bahkan istri saya sering nangis kalau teringat si Chicko. Walau seminggu kemudian saya dikasih kucing oleh teman tapi Chicko tak tergantikan. ‘Pengganti’ Chicko adalah kucing jantan setelah saya browsing ternyata berjenis Russian Blue, dan kucing itu bernama Grey (sesuai warna bulunya abu-abu). Kucingnya berkepribadian hangat walau bertambah macho tapi kadang keluar manjanya, sampai tidur aja harus dikeloni. Grey termasuk kucing Alpha Male, atau jantan dominan dan akan sangat beresiko bagi kucing jantan lain.
Kucing saya lainnya adalah Kitty atau lebih sering dipanggil Unyu, karena bentuknya unyu-unyu. Berjenis Persia dengan bulu lembut dan berwarna abu-abu monyet. Penurut dan manja. Sedangkan kucing yang paling senior adalah si Petsy, berjenis perempuan campuran anggora kampung. Meriah sekali rumah saya dengan kehadiran mereka. Syukurnya keluarga saya, istri dan anak-anak suka dengan kucing.
Selain itu, dari persilangan kucing yang melahirkan banyak kucing dan tidak semua dipelihara sebagian besar di adopsi teman. Ada beberapa kucing yang dipelihara antara lain adalah Tubby. Tubby kucing jantan yang kalem dan berbadan besar. Postur badan sekelas kucing Maincoon, jika ditarik garis lurus, panjang bisa mencapai lebih dari satu meter. Tubby adalah hasil perkawinan antara Grey dan Pitsy.
Kucing yang berbadan besar lainnya adalah Bob. Bob kucing jantan yang kami beri nama karena mirip dengan kucing jenis American Bob Tail. Ciri khasnya adalah ekornya pendek seperti terpotong. Termasuk kucing aktif dan sedikit bandel. Bob dan Tubby sering berselisih gegara saling lihat-lihatan dan tidak jarang berujung berkelahi yang menyebabkan bulunya tercerabut kemana-kemana.
Kucing jantan lain adalah Tom. Tom berbulu abu-abu, aktif walau sering mengalah dari kucing jantan lainnya. Tom adalah cucunya Grey, anaknya Tetem (betina berbulu hitam legam berbulu middle). Tetem sudah diadopsi teman bersama Pitsy. Tom bulunya seperti ibunya, yaitu middle.
Selain kucing jantan, ada juga kucing betina berjenis persia, namanya Leah. Leah bergabung dengan kucing lain dirumah setelah kami adopsi dari teman, yang tidak sanggup mengurus. Leah tipenya manja dan aktif. Sayangnya mandul atau jika hamil sering keguguran.
Total kucing yang ada dirumah sampai hari ini (saat tulisan ini publish) adalah 7 ekor. Terdiri 4 kucing jantan (Grey, Tubby, Bob, Tom) dan 3 kucing betina (Petsy, Nyunyu, Leah).
Mau lihat keunyuan kucing-kucing tadi, bisa dilihat di video diatas.
Petsy, Unyu dan Grey, thats all my pets. RIP Chicko we love you…..
This Post Has 0 Comments